QaqaSex adalah blog yang menyediakan film, photo, dan cerita dewasa indonesia terbaru di jamin seru dan bikin horny Cerita Bokep Indonesia, Cerita Sex terbaru, Cerita Sex ABG, Cerita Panas Dewasa, Cerita Sex, Cerita Sex Indonesia, Cerita Ngentot ABG, Cerita Bokep Terbaru Cerita Sex ABG | Cerita Panas Dewasa - Gadis ABG Ketagian Sex Dengan 3 Cowok ~ QaQaSex

Jumat, 15 April 2016

Cerita Sex ABG | Cerita Panas Dewasa - Gadis ABG Ketagian Sex Dengan 3 Cowok

Perkenalkan namaku Dona, aku mempunyai perawakan yang sangat menarik dibandingkan dengan teman-temanku. Dari semua sisi aku lebih unggul dari mereka semua, badanku yang langsing, buah dadaku yang sintal dan berukuran lumayan besar 34B, dan pantatku yang kata teman laki-laki ku sangat montok. Itu yang membuatku sangat percaya diri.

Cerita Sex ABG | Cerita Panas Dewasa - Gadis ABG Ketagian Sex Dengan 3 Cowok

Cerita Sex Terbaru

Aku dan 2 teman wanitaku namanya Tari dan Sarah dan 3 teman laki-laki ku namanya Nando,Yoyok dan Bima mempunyai rencana untuk ke villa ku yang ada dipuncak untuk sekedar refresing menghilangkan penat. Dan setelah hari dan jam disepakati akhirnya semua teman-temanku itu menuju kerumahku dan kita langsung berangkat kepuncak.

Kira-kira 3 jam perjalanan akhirnya kita sampailah dipuncak. Kita langsung bisa menempati villa karena sehari sebelumnya kami sudah menyuruh penjaga untuk membersihkan seluruh ruangan Villa. Dan akhirnya kami langsung masuk dan memilih kamar masing-masing dan langsung rebahan karena sudah merasa capek dijalanan.

Setelah kurang lebih 20 menitan kami istirahat masing-masing akhirnya kami semua berkumpul diruang tamu yang luas. Saat itu lah aku melihat Yoyok dan Sarah bermesraan, karena emang mereka berdua pacaran. Dan yang lain juga hanya memandinginya saja sambil kadang-kadang mengjeknya dengan yang mesum-mesum.

Timbullah rasa iri dalam hatiku melihat kemesraan Nando dan Sarah, tapi aku tahan rasa itu. Setelah santai-santai selesai akhirnya malam menjelang malam tiba, aku, Tari dan Sarah menyiapkan makan untuk makan nanti malam, sementara yang laki-laki menata-nata meja diluar Villa, biar suasana makan malam terasa romantis. Jam 7 tepat semua makanan dan tempat sudah tertata rapi akhirnya kita semua bersenang-senang serasa pesta kecil-kecilan.

Gurauan-gurauan terus keluar dari mulut kita, baik candaan yang menjorok tentang Sex, ataupun hal-hal mesum lainnya keluar dari kita semua karena kami semua sudah terbiasa dengan candaan yang seperti itu.

Tari dan Sarah sudah biasa melakukan hubungan Sex tapi kalau aku belum pernah sama sekali. Tapi aku juga sudah terbiasa karena aku sudah berteman dengan mereka lama sekali. Setelah malam itu selesai akhirnya kita menuju kamar.

Dalam suasana hening dan kegelapan malam aku mendengar suara desahan-desahan dari kamar Yoyok, semakin lama semakin keras suaranya, dengan rasa penasaran aku langsung keluar untuk mengintipnya, dan yang kulihat ini sangatlah HOT, Yoyok sedang menyetubuhi Sarah dengan buasnya. Yoyok memompa meki Sarah dengan sangat perkasa, sungguh yang aku lihat secara langsung ini membuat birahiku langsung meDongkat. Tapi apa daya, aku hanya bisa melihat saja.

Malam itu aku jadi tidak bisa tidur gara-gara adegan Sex Yoyok dan Sarah yang menurutku sangatlah HOT. Serasa aku juga ingin melakukannya, tapi itu hanya angan-angan saja. malam itu sungguh sunyi sekali, aku yang tidak bisa tidur hanya ditemani dengan desahan-desahan dari Sarah yang tubuhnya sedang dinikmati oleh Yoyok. Sampai aku terbangun keesokan harinya.

Jam 10.00 pagi harinya kami jalan-jalan menghirup udara puncak, sekalian membeli makanan dan cemilan sementara Tari dan Nando menunggu villa. Belum lagi 15 menit meDonggalkan villa perutku tiba-tiba mulas, aku mencoba untuk bertahan, tidak berhasil, bergegas aku kembali ke villa.

Selesai dari kamar mandi aku mencari Tari dan Nando, rupanya mereka sedang di ruang TV dalam keadaan bugil. Lagi-lagi aku mendapat suguhan live show yang spektakuler. Tubuh Tari setengah melonjor di sofa dengan kaki menapak kelantai, Nando berlutut dilantai dengan badan berada diantara kedua kaki Tari, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Tari, tak lama kemudian Nando meletakan kedua tungkai kaki Tari dibahunya dan kembali menyantap segitiga venus yang semakin terpampang dimukanya. Tak ayal lagi Tari berkelojotan diperlakukan seperti itu.

“Sssssshh.. sshh.. aaaahh” desis Tari.
“Oouuuuhh.. Nan.. nikmat sekalii.. sayang”
“Gigit.. Nan.. pleasee.. gigitt”
“Auuuuuwww.. pelan sayang gigitnyaa”

Melengkapi kenikmatan yang sedang melanda dirinya satu tangan Tari mencengkram kepala Nando, tangan lainnya meremas-remas payudara 36B nya sendiri serta memilin putingnya. Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi, Tari yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum Penis Nando, kepalanya turun naik, tangannya mengocok-ngocok batang kenikmatan itu, sekali-kali dijilatnya bagai menikmati es krim. Setiap geYoyokn kepala Tari sepertinya memberikan sensasi yang luar biasa bagi Nando.

“Aaaaaahh.. aauuuuugghh.. teruss sayangg” desah Nando.
“Ohh.. sayangg.. enakk sekalii”

Suara desahan dan erangan membuat Tari tambah bernafsu melumat Penis Nando.

“Ohh.. Tarii.. ngga tahann.. masukin sayangg” pinta Nando.

Tari menyudahi lumatannya dan beranjak keatas, berlutut disofa dengan pinggul Nando berada diantara pahanya, tangannya menggapai batang kenikmatan Nando, diarahkan kemulut kewanitaannya dan dibenamkan. “Aaagghh” keduanya melenguh panjang merasakan kenikmatan gesekan pada bagian sensitif mereka masing-masing. Dengan kedua tangan berpangku pada pahanya Tari mulai menggeYoyokn pinggulnya mundur maju, karuan saja Nando mengeliat-geliat merasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Tari.

Sebaliknya, milik Nando yang menegang keras dirasakan oleh Tari mengoyak-ngoyak dinding dan lorong kenikmatannya. Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut manakala kedua insan itu sedang dirasuk kenikmatan duniawi.

Tontonan itu membuat aku tidak dapat menahan keinginanku untuk meraba-raba sekujur tubuhku, rasa gatal begitu merasuk kedalam kemaluanku. Kutinggalkan live show bergegas menuju kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku. Merasa tidak puas kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku kedalam celana dalamku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan kewanitaanku dan.. akhirnya menyentuh klitorisku.

“Aaahhhh.. ssshhhh.. eehhhhh” desahku merasakan nikmatnya elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tak terkendali ke bibir kemaluanku, membuka belahannya dan bermain-main ditempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, manakala kenikmatan semakin membalut diriku tiba-tiba pintu terbuka.. Tari! masih dengan pakaian kusut menerobos masuk, untung aku masih memeluk bantal, sehingga kegiatan tanganku tidak terlihat olehnya.

“Ehh Don.. kok ada disini, bukannya tadi ikut yang lain?” sapa Tari terkejut.
“Iya Tar.. balik lagi.. perut mules”
“Aku suruh Nando beli obat ya”
“Ngga usah Si.. udah baikan kok”
“Yakin Don?”
“Iya ngga apa-apa kok” jawabku meyakinkan Tari yang kemudian kembali ke ruang tengah setelah mengambil yang dibutuhkannya. Sirna sudah birahiku karena rasa kaget.

Malam harinya selesai makan kami semua berkumpul diruang tengah, Bima langsung memutar VCD X-2. Adegan demi adegan di film mempengaruhi kami, terutama kawan-kawan pria, mereka kelihatan gelisah. Film masih setengah main Tari dan Nando menghilang, tak lama kemudian disusul oleh Andra dan Vito. Tinggal aku, Yoyok dan Bima, kami duduk dilantai bersandar pada sofa, aku di tengah.

Melihat adegan film yang bertambah panas membuat birahiku terusik. Rasa gatal menyeruak dikewanitaanku mengelitik sekujur tubuh dan setiap detik berlalu semakin memuncak saja, aku jadi salah tingkah. Yoyok yang pertama melihat kegelisahanku.

“Kenapa Don, gelisah banget horny ya” tegurnya bercanda.
“Ngga lagi, ngaco kamu Rak” sanggahku.
“Kalau horny bilang aja Don.. hehehe.. kan ada kita-kita” Bima menimpali.
“Rese nih berdua, nonton aja tuh” sanggahku lagi menahan malu.

Yoyok tidak begitu saja menerima sanggahanku, diantara kami ia paling tinggi jam terbangnya sudah tentu ia tahu persis apa yang sedang aku rasakan. Yoyok tidak menyia-nyiakannya, bahuku dipeluknya seperti biasa ia lakukan, seakan tanpa tendensi apa-apa.

“Santai Don, kalau horny enjoy aja, gak usah malu.. itu artinya kamu normal” bisik Yoyok sambil meremas pundakku.

Cerita Sex Terbaru
Remasan dan terpaan nafas Yoyok saat berbisik menyebabkan semua bulu-bulu di tubuhku meremang, tanpa terasa tanganku meremas ujung rok. Yoyok menarik tanganku meletakan dipahanya ditekan sambil diremasnya, tak ayal lagi tanganku jadi meremas pahanya.

“Remas aja paha aku Don daripada rok” bisik Yoyok lagi.

Kalau sedang bercanda jangankan paha, pantatnya yang geboy saja kadang aku remas tanpa rasa apapun, kali ini merasakan paha Yoyok dalam remasanku membuat darahku berdesir keras.

“Ngga usah malu Don, santai aja” lanjutnya lagi.

Entah karena bujukannya atau aku sendiri yang menginginkan, tidak jelas, yang pasti tanganku tidak beranjak dari pahanya dan setiap ada adegan yang wow kuremas pahanya. Merasa mendapat angin, Yoyok melepaskan rangkulannya dan memindahkan tangannya di atas pahaku, awalnya masih dekat dengkul lama kelamaan makin naik, setiap geYoyokn tangannya membuatku merinding.

Entah bagaimana mulainya tanpa kusadari tangan Yoyok sudah berada dipaha dalamku, tangannya mengelus-elus dengan halus, ingin menepis, tapi, rasa geli-geli enak yang timbul begitu kuatnya, membuatku membiarkan kenakalan tangan Yoyok yang semakin menjadi-jadi.

“Don gue suka deh liat leher sama pundak kamu” bisik Yoyok seraya mengecup pundakku.

Aku yang sudah terbuai elusannya karuan saja tambah menjadi-jadi dengan kecupannya itu.

“Jangan Rak” namun aku berusaha menolak.
“Kenapa Don, cuma pundak aja kan” tanpa perduli penolakanku Yoyok tetap saja mengecup, bahkan semakin naik keleher, disini aku tidak lagi berusaha jaim.
“Rak.. ahh” desahku tak tertahan lagi.
“Enjoy aja Don” bisik Yoyok lagi, sambil mengecup dan menjilat daun telingaku.
“Ohh Rak” aku sudah tidak mampu lagi menahan, semua rasa yang terpendam sejak melihat live show dan film, perlahan merayapi lagi tubuhku.

Aku hanya mampu tengadah merasakan kenikmatan mulut Yoyok di leher dan telingaku. Bima yang sedari tadi asik nonRak melihatku seperti itu tidak tinggal diam, ia pun mulai turut melakukan hal yang sama. Pundak, leher dan telinga sebelah kiriku jadi sasaran mulutnya. Melihat aku sudah pasrah mereka semakin agresif. Tangan Yoyok semakin naik hingga akhirnya menyentuh kewanitaanku yang masih terbalut celana dalam. Elusan-elusan di kewanitaanku, remasan Bima di payudaraku dan kehangatan mulut mereka dileherku membuat magma birahiku menggelegak sejadi-jadinya.

“Agghh.. Rak.. Bim.. ohh.. sshh” desahanku bertambah keras.

Bima menyingkap tang-top dan braku bukit kenyal 34B ku menyembul, langsung dilahapnya dengan rakus. Yoyok juga beraksi memasukan tangannya kedalam celana dalam meraba-raba kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan pelicin. Aku jadi tak terkendali dengan serangan mereka tubuhku bergelinjang keras.

“Emmhh.. aahh.. ohh.. aagghh” desahanku berganti menjadi erangan-erangan.

Mereka melucuti seluruh penutup tubuhku, tubuh polosku dibaringkan dilantai beralas karpet dan mereka pun kembali menjarahnya. Bima melumat bibirku dengan bernafsu lidahnya menerobos kedalam rongga mulutku, lidah kami saling beraut, mengait dan menghisap dengan liarnya. Sementara Yoyok menjilat-jilat pahaku lama kelamaan semakin naik.. naik.. dan akhirnya sampai di kewanitaanku, lidahnya bergerak-gerak liar di klitorisku, bersamaan dengan itu Bima pun sudah melumat payudaraku, putingku yang kemerah-merahan jadi bulan-bulanan bibir dan lidahnya.

Diperlakukan seperti itu membuatku kehilangan kesadaran, tubuhku bagai terbang diawang- awang, terlena dibawah kenikmatan hisapan-hisapan mereka. Bahkan aku mulai berani punggung Bima kuremas-remas, kujambak rambutnya dan merengek-rengek meminta mereka untuk tidak berhenti melakukannya.

“Aaahh.. Yoookk.. Bim.. teruss.. sshh.. enakk sekalii”
“Nikmatin Don.. nanti bakal lebih lagi” bisik Bima seraya menjilat dalam-dalam telingaku.

Cerita skandal Sex
Mendengar kata lebih lagi aku seperti tersihir, menjadi hiperaktif pinggul kuangkat-angkat, ingin Yoyok melakukan lebih dari sekedar menjilat, ia memahami, disantapnya kewanitaanku dengan menyedot-nyedot gundukan daging yang semakin basah oleh ludahnya dan cairanku. Tidak berapa lama kemudian aku merasakan kenikmatan itu semakin memuncak, tubuhku menegang, kupeluk Bima-yang sedang menikmati puting susu-dengan kuatnya.

“Aaagghh.. Rakn.. Bim.. akuu.. oohh” jeritku keras, dan merasakan hentak-hentakan kenikmatan didalam kewanitaanku. Tubuhku melemas.. lungai.

Yoyok dan Bima menyudahi hidangan pembukanya, dibiarkan tubuhku beristirahat dalam kepolosan, sambil memejamkan mata kuingat-ingat apa yang baru saja kualami. Permainan Bima di payudara dan Yoyok di kewanitaanku yang menyebarkan kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya, dan hal itu telah kembali menimbulkan getar-getar birahi diseluruh tubuhku.

Aku semakin tenggelam saja dalam bayang-bayang yang menghanyutkan, dan tiba-tiba kurasakan hembusan nafas ditelingaku dan rasa tidak asing lagi.. hangat basah.. Ahh.. bibir dan lidah Bima mulai lagi, tapi kali ini tubuhku seperti di gelitiki ribuan semut, ternyata Bima sudah polos dan bulu-bulu lebat di tangan dan dadanya menggelitiki tubuhku. Begitupun Yoyok sudah bugil, ia membuka kedua pahaku lebar-lebar dengan kepala sudah berada diantaranya.

Mataku terpejam, aku sadar betul apa yang akan terjadi, kali ini mereka akan menjadikan tubuhku sebagai hidangan utama. Ada rasa kuatir dan takut tapi juga menantikan kelanjutannya dengan berdebar. Begitu kurasakan mulut Yoyok yang berpengalaman mulai beraksi.. hilang sudah rasa kekuatiran dan ketakutanku. Gairahku bangkit merasakan lidah Yoyok menjalar dibibir kemaluanku, ditambah lagi Bima yang dengan lahapnya menghisap-hisap putingku membuat tubuhku mengeliat-geliat merasakan geli dan nikmat dikedua titik sensitif tubuhku.

“Aaahh.. Yook.. Bim.. nngghh.. aaghh” rintihku tak tertahankan lagi.

Yoyok kemudian mengganjal pinggulku dengan bantal sofa sehingga pantatku menjadi terangkat, lalu kembali lidahnya bermain dikemaluanku. Kali ini ujung lidahnya sampai masuk kedalam liang kenikmatanku, bergerak-gerak liar diantara kemaluan dan anus, seluruh tubuhku bagai tersengat aliran listrik aku hilang kendali.

Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Lalu kurasakan sesuatu yang hangat keras berada dibibirku.. Penis Bima! Aku mengeleng-gelengkan kepala menolak keinginannya, tapi Bima tidak menggubrisnya ia malah manahan kepalaku dengan tangannya agar tidak bergerak.

“Jilat.. Don” perintahnya tegas.

Aku tidak lagi bisa menolak, kujilat batangnya yang besar dan sudah keras membatu itu, Bima mendesah-desah merasakan jilatanku.

“Aaahh.. Dooonn.. jilat terus.. nngghh” desah Bima.
“Jilat kepalanya Don” aku menuruti permintaannya yang tak mungkin kutolak.

Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan dapat merasakan juga enaknya menjilat-jilat batang penis itu, lidahku berputar dikepala kemaluannya membuat Bima mendesis desis.

“Ssshh.. nikmat sekali Don.. isep sayangg.. isep” pintanya diselah-selah desisannya.

Aku tak tahu harus berbuat bagaimana, kuikuti saja apa yg pernah kulihat di film, kepala Penisnya pertama-tama kumasukan kedalam mulut, Bima meringis.

“Jangan pake gigi Don.. isep aja” protesnya, kucoba lagi, kali ini Bima mendesis nikmat.
“Ya.. gitu sayang.. sshh.. enak.. Don”

Melihat Bima saat itu membuatku turut larut dalam kenikmatannya, apalagi ketika sebagian Penisnya melesak masuk menyentuh langit-langit mulutku, belum lagi kenakalan lidah Yoyok yang tiada henti-hentinya menggerayangi setiap sudut kemaluanku. Aku semakin terombang-ambing dalam gelombang samudra birahi yang melanda tubuhku, aku bahkan tidak malu lagi mengocok-ngocok Penis Bima yang separuhnya berada dalam mulutku.

Beberapa saat kemudian Bima mempercepat geYoyokn pinggulnya dan menekan lebih dalam batang kemaluannya, tanganku tak mampu menahan laju masuknya kedalam mulutku. Aku menjadi gelagapan, ku geleng-gelengkan kepalaku hendak melepaskan benda panjang itu tapi malah berakibat sebaliknya, gelengan kepalaku membuat kemaluannya seperti dikocok-kocok. Bima bertambah beringas mengeluar-masukan Penisnya dan.

“Aaagghh.. nikmatt.. Donr.. aku.. kkeelluaarr” jerit Bima, air maDonya menyembur-nyembur keras didalam mulutku membuatku tersedak, sebagian meluncur ke tenggorokanku sebagian lagi tercecer keluar dari mulutku. Cerita 17 Tahun

Aku sampai terbatuk-batuk dan meludah-ludah membuang sisa yang masih ada dimulutku. Yoyok tidak kuhiraukan aku langsung duduk bersandar menutup dadaku dengan bantal sofa.

“Gila Bima.. kira-kira dong” celetukku sambil bersungut-sungut.
“Sorry Don.. ngga tahan.. abis isepan kamu enak banget” jawab Bima dengan tersenyum.
“Udah Don jangan marah, kamu masih baru nanti lama lama juga bakal suka” sela Yoyok seraya mengambilkan aku minum dan membersihkan sisa air mani dari mulutku.

Yoyok benar, aku sebenarnya tadi menikmati sekali, apalagi melihat mimik Bima saat akan keluar hanya saja semburannya yang membuatku kaget. Yoyok membujuk dan memelukku dengan lembut sehingga kekesalanku segera surut. Dikecupnya keDongku, hidungku dan bibirku. Kelembutan perlakuannya membuatku lupa dengan kejadian tadi.

Kecupan dibibir berubah menjadi lumatan-lumatan yang semakin memanas kami pun saling memagut, lidah Yoyok menerobos mulutku meliuk-liuk bagai ular, aku terpancing untuk membalasnya. Ohh.. sungguh luar biasa permainan lidahnya, leher dan telingaku kembali menjadi sasarannya membuatku sulit menahan desahan-desahan kenikmatan yang begitu saja meluncur keluar dari mulutku.

Yoyok merebahkan tubuhku kembali dilantai beralas karpet, kali ini dadaku dilahapnya puting yang satu dihisap-hisap satunya lagi dipilin-pilin oleh jari-jarinya. Dari dada kiriku tangannya melesat turun ke kewanitaanku, dielus-elusnya kelentit dan bibir kemaluanku. Tubuhku langsung mengeliat-geliat merasakan kenakalan jari-jari Yoyok.

“Ooohh.. mmppff.. ngghh.. sshh” desisku tak tertahan.
“Teruss.. Rakn.. aakkhh”

Aku menjadi lebih menggila waktu Yoyok mulai memainkan lagi lidahnya di kemaluanku, seakan kurang lengkap kenikmatan yang kurasakan, kedua tanganku meremas-remas payudaraku sendiri.

“Ssshh.. nikmat Yook.. mmpphh” desahanku semakin menjadi-jadi.

Tak lama kemudian Yoyok merayap naik keatas tubuhku, aku berdebar menanti apa yang akan terjadi. Yoyok membuka lebih lebar kedua kakiku, dan kemudian kurasakan ujung Penisnya menyentuh mulut kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan cinta.

“Aauugghh.. Yook.. pelann” jeritku lirih, saat kepala Penisnya melesak masuk kedalam rongga kemaluanku.

Yoyok menghentikan dorongannya, sesaat ia mendiamkan kepala kemaluannya dalam kehangatan liang kewanitaanku. Kemudian-masih sebatas ujungnya-secara perlahan ia mulai memundur-majukannya. Sesuatu yang aneh segera saja menjalar dari gesekan itu keseluruh tubuhku. Rasa geli, enak dan entah apalagi berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat-geliat mengikuti tusukan-tusukan Yoyok.

“Ooohh.. Yook.. sshh.. aahh.. enakk Yook” desahku lirih.

Aku benar-benar tenggelam dalam kenikmatan yang luar biasa akibat gesekan-gesekan di mulut kewanitaanku. Mataku terpejam-pejam kadang kugigit bibir bawahku seraya mendesis.

“Enak.. Don” tanya Yoyok berbisik.
“He ehh Yook.. oohh enakk.. Yook.. sshh”
“Nikmatin Don.. nanti lebih enak lagi” bisiknya lagi.
“Ooohh.. Yook.. ngghh”

Yoyok terus mengayunkan pinggulnya turun-naik-tetap sebatas ujung Penisnya-dengan ritme yang semakin cepat. Selagi aku terayun-ayun dalam buaian birahi, tiba-tiba Yoyok menekan Penisnya lebih dalam membelah kewanitaanku.

“Auuhh.. sakitt Yook” jeritku saat Penisnya merobek selaput daraku, rasanya seperti tersayat silet, Yoyok menghentikan tekanannya.
“Pertama sedikit sakit Don.. nanti juga hilang kok sakitnya” bisik Yoyok seraya menjilat dan menghisap telingaku.

Entah bujukannya atau karena geliat liar lidahnya, yang pasti aku mulai merasakan nikmatnya milik Yoyok yang keras dan hangat didalam rongga kemaluanku. Yoyok kemudian menekan lebih dalam lagi, membenamkan seluruh Penisnya dan mengeluar-masukannya. Gesekan Penisnya dirongga kewanitaanku menimbulkan sensasi yang luar biasa! Setiap tusukan dan tarikannya membuatku menggelepar-gelepar. Cerita Panas Dewasa

“Ssshh.. ohh.. ahh.. enakk Yook.. empphh” desahku tak tertahan.
“Ohh.. Doon.. enak banget punya kamu.. oohh” puji Yoyok diantara lenguhannya.
“Agghh.. terus Yook.. teruss” aku meracau tak karuan merasakan nikmatnya hujaman-hujaman Penis Yoyok di kemaluanku.

Peluh-peluh birahi mulai menetes membasahi tubuh. Jeritan, desahan dan lenguhan mewarnai pergumulan kami. Menit demi menit Penis Yoyok menebar kenikmatan ditubuhku. Magma birahi semakin menggelegak sampai akhirnya tubuhku tak lagi mampu menahan letupannya.

“Yoyoka.. oohh.. tekan Yook.. agghh.. nikmat sekali Yook” jeritan dan erangan panjang terlepas dari mulutku.

Tubuhku mengejang, kupeluk Yoyok erat-erat, magma birahiku meledak, mengeluarkan cairan kenikmatan yang membanjiri relung-relung kewanitaanku.

Tubuhku terkulai lemas, tapi itu tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian Yoyok mulai lagi memacu gairahku, hisapan dan remasan didadaku serta pinggulnya yang berputar kembali membangkitkan birahiku. Lagi-lagi tubuhku dibuat mengelepar-gelepar terayun dalam kenikmatan duniawi. Tubuhku dibolak-balik bagai daging panggang, setiap posisi memberikan sensasi yang berbeda.

Entah berapa kali kewanitaanku berdenyut-denyut mencapai klimaks tapi Yoyok sepertinya belum ingin berhenti menjarah tubuhku. Selagi posisiku di atas Yoyok, Bima yang sedari tadi hanya menonRak serta merta menghampiri kami, dengan berlutut ia memelukku dari belakang. Leherku dipagutnya seraya kedua tangannya memainkan buah dadaku. Apalagi ketika tangannya mulai bermain-main diklitorisku membuatku menjadi tambah meradang.

Kutengadahkan kepalaku bersandar pada pundak Bima, mulutku yang tak henti-hentinya mengeluarkan desahan dan lenguhan langsung dilumatnya. Pagutan Bima kubalas, kami saling melumat, menghisap dan bertukar lidah. Pinggulku semakin bergoyang berputar, mundur dan maju dengan liarnya. Aku begitu menginginkan Penis Yoyok mengaduk-aduk seluruh isi rongga kewanitaanku yang meminta lebih dan lebih lagi.

“Aaargghh.. Dooonnn.. enak banget.. terus Don.. goyang terus” erang Yoyok.

Erangan Yoyok membuat gejolak birahiku semakin menjadi-jadi, kuremas buah dadaku sendiri yang ditinggalkan tangan Bima.. Ohh aku sungguh menikmati semua ini. Bima yang merasa kurang puas meminta merubah posisi. Yoyok duduk disofa dengan kaki menjulur dilantai, Akupun merangkak kearah batang kemaluannya.

“Isep Don” pinta Yoyok, segera kulumat Penisnya dengan rakus.
“Ooohh.. enak Doonn.. isep terus”

Bersamaan dengan itu kurasakan Bima menggesek-gesek bibir kemaluanku dengan kepala Penisnya. Tubuhku bergetar hebat, saat batang kemaluan Bima-yang satu setengah kali lebih besar dari milik Yoyok-dengan perlahan menyeruak menembus bibir kemaluanku dan terbenam didalamnya.

Tusukan-tusukan Penis Bima serasa membakar tubuh, birahiku kembali menggeliat keras. Aku menjadi sangat binal merasakan sensasi erotis dua batang Penis didalam tubuhku. Batang kemaluan Yoyok kulumat dengan sangat bernafsu. Kesadaranku hilang sudah naluriku yang menuntun melakukan semua itu. Cerita Bokep Terbaru

“Doonn.. terus Dooonnnn.. gue ngga tahan lagi.. Aaarrgghh” erang Yoyok.

Aku tahu Yoyok akan segera menumpahkan cairan kenikmatannya dimulutku, aku lebih siap kali ini. Selang berapa saat kurasakan semburan-semburan hangat sperma Yoyok.

“Aaagghh.. nikmat banget Doonn.. isep teruss.. telan Doon” jerit Yoyok, lagi-lagi naluriku menuntun agar aku mengikuti permintaan Yoyok, kuhisap Penisya yang menyemburkan cairan hangat dan.. kutelan cairan itu.

Aneh! Entah karena rasanya, atau sensasi sexual karena melihat Yoyok yang mencapai klimaks, yang pasti aku sangat menyukai cairan itu. Kulumat terus itu hingga tetes terakhir dan benda keras itu mengecil.. lemas.

Yoyok beranjak meDonggalkan aku dan Bima, sepeDonggal Yoyok aku merasa ada yang kurang. Ahh.. ternyata dikerjai dua pria jauh lebih mengasikkan buatku. Namun hujaman-hujaman kemaluan Bima yang begitu bernafsu dalam posisi doggy style dapat membuatku kembali merintih-rintih. Apalagi ditambah dengan elusan-elusan Ibu jarinya dianusku. Bukan hanya itu, setelah diludahi Bima bahkan memasukan Ibu jarinya ke lubang anusku. Sodokan-sodokan dikewanitaanku dan Ibu jarinya dilubang anus membuatku mengerang-erang.

“Ssshh.. engghh.. yang keras Bim.. mmpphh”
“Enak banget Bim.. aahh.. oohh”

Mendengar eranganku Bima tambah bersemangat menggedor kedua lubangku, Ibu jarinya kurasakan tambah dalam menembus anusku, membuatku tambah lupa daratan. Sedang asiknya menikmati, Bima mencabut Penis dan Ibu jarinya.

“Bimaaa.. kenapa dicabutt” protesku.
“Masukin lagi Biiim.. pleasee” pintaku menghiba.

Sebagai jawaban aku hanya merasakan ludah Bima berceceran di lubang anusku, tapi kali ini lebih banyak. Aku masih belum mengerti apa yang akan dilakukannya. Saat Andi mulai menggosok kepala penisnya dilubang anus baru aku sadar apa yang akan dilakukannya.

“Bimaa.. pleasee.. jangan disitu” aku menghiba meminta Bima jangan melakukannya.

Bima tidak menggubris, tetap saja digosok-gosokannya, ada rasa geli-geli enak kala ia melakukan hal itu. Dibantu dengan sodokan jarinya dikemaluanku hilang sudah protesku. Tiba-tiba kurasakan kepala kemaluannya sudah menembus anusku. Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit batang kenikmatannya membelah anusku dan tenggelam habis didalamnya.

“Aduhh sakitt Bim.. akhh..!” keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikan Bima.
“Rileks Doonnn.. seperti tadi, nanti juga hilang sakitnya” bujuknya seraya mencium punggung dan satu tangannya lagi mengelus-elus klitorisku.

Separuh tubuhku yang tengkurap disofa sedikit membantuku, dengan begitu memudahkan aku untuk mencengram dan mengigit bantal sofa untuk mengurangi rasa sakit. Berangsur-angsur rasa sakit itu hilang, aku bahkan mulai menyukai batang keras Bima yang menyodok-nyodok anusku. Perlahan-lahan perasaan nikmat mulai menjalar disekujur tubuhku. Cerita Bokep Indonesia

“Aaahh.. aauuhh.. oohh Bim” erang-erangan birahiku mewarnai setiap sodokan penis Bima yang besar itu.

Bima dengan buasnya menghentak-hentakan pinggulnya. Semakin keras Bima menghujamkan Penisya semakin aku terbuai dalam kenikmatan.

Yoyok yang sudah pulih dari istirahatnya tidak ingin hanya menonRak, ia kembali bergabung. Membayangkan akan dijarah lagi oleh mereka menaikan tensi gairahku. Atas inisiatif Yoyok kami pindah kekamar tidur, jantungku berdebar-debar menanti permainan mereka. Yoyok merebahkan diri terlentang ditempat tidur dengan kepala beralas bantal, tubuhku ditarik meDondihinya.

Sambil melumat mulutku-yang segera kubalas dengan bernafsu-ia membuka lebar kedua pahaku dan langsung menancapkan kemaluannya kedalam vaginaku. Bima yang berada dibelakang membuka belahan pantatku dan meludahi lubang anusku. Menyadari apa yang akan mereka lakukan menimbulkan getaran birahi yang tak terkendali ditubuhku. Sensasi sexual yang luar bisa hebat kurasakan saat Penis mereka yang keras mengaduk-aduk rongga kewanitaan dan anusku. Hentakan-hentakan milik mereka dikedua lubangku memberi kenikmatan yang tak terperikan.

Bima yang sudah lelah berlutut meminta merubah posisi, ia mengambil posisi tiduran, tubuhku terlentang diatasnya, Penisnya tetap berada didalam anusku. Yoyok langsung membuka lebar-lebar kakiku dan menghujamkan Penisnya dikemaluanku yang terpampang menganga. Posisi ini membuatku semakin menggila, karena bukan hanya kedua lubangku yang digarap mereka tapi juga payudaraku.

Bima dengan mudahnya memagut leherku dan satu tangannya meremas buah dadaku, Yoyok melengkapinya dengan menghisap puting buah dadaku satunya. Aku sudah tidak mampu lagi menahan deraan kenikmatan demi kenikmatan yang menghantam sekujur tubuhku. Hantaman-hantaman Yoyok yang semakin buas dibarengi sodokan Bima, sungguh tak terperikan rasanya. Hingga akhirnya kurasakan sesuatu didalam kewanitaanku akan meledak, keliaranku menjadi-jadi.

“Aaagghh.. ouuhh.. Yookk.. Bim.. tekaann” jerit dan erangku tak karuan.

Cerita Sex Nafsu Birahiku Yang Menggila – Dan tak berapa lama kemudian tubuhku serasa melayang, kucengram pinggul Yoyok kuat-kuat, kutarik agar batangnya menghujam keras dikemaluanku, seketika semuanya menjadi gelap pekat. Jeritanku, lenguhan dan erangan mereka menjadi satu.

“Aduuhh.. Yook.. Bim.. nikmat sekalii”
“Aaarrghh.. Doonnn.. enakk bangeett”

Keduanya menekan dalam-dalam milik mereka, cairan hangat menyembur hampir bersamaan dikedua lubangku. Tubuhku bergetar keras didera kenikmatan yang amat sangat dahsyat, tubuhku mengejang berbarengan dengan hentakan-hentakan dikewanitaanku dan akhirnya kami.. terkulai lemas.

Sepanjang malam tak henti-hentinya kami mengayuh kenikmatan demi kenikmatan sampai akhirnya tubuh kami tidak lagi mampu mendayung. Kami terhempas kedalam mimpi dengan senyum kepuasan. Dihari-hari berikutnya bukan hanya Bima dan Yoyok yang memberikan kepuasan, tapi juga pria-pria lain yang aku sukai.

Tapi aku tidak pernah bisa meraih kenikmatan bila hanya dengan satu pria.. aku baru akan mencapai kepuasan bila dijarah oleh dua atau tiga pria sekaligus.

Susah dapat bonus dari web lain ? Coba gabung aja di QaQaPoker ! Proses depo dan withdraw cepat :) Selalu bisa bekerja sama dengan member :) Bonus gampang didapatkan :)
Tunggu apa lagi ? Gabung di QaQaPoker

0 komentar:

Posting Komentar